Liputan6.com, Jenewa: Badan Kesehatan Dunia (WHO), baru-baru ini, kembali mengumumkan jumlah kasus flu H1N1 di seluruh dunia telah meningkat menjadi 615 dengan 17 angka kematian. WHO masih berjaga-jaga apabila level flu babi terus meningkat ke level maksimumnya, yaitu level enam.
Sementara itu, Meksiko masih menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak. Namun, pemerintah Meksiko optimis kondisi wabah flu di negaranya mulai membaik setelah tidak ada laporan baru korban tewas akibat flu babi.
Sedangkan di Amerika Serikat, kondisi penyebaran flu babi di negara itu belum membaik. Hingga pekan ini, sebanyak 161 kasus flu babi telah dikonfirmasi. Satu di antaranya telah dilaporkan meninggal.
Di Italia, seorang pria dipastikan positif terinfeksi flu H1N1. Dia mendapat gejala flu setelah pulang dari Meksiko bersama dengan istrinya. Namun, dilaporkan pria itu berangsur pulih setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Sementara di kawasan Asia, pemerintah Hongkong mengumumkan kondisi darurat setelah seorang wisatawan asal Meksiko dinyatakan positif terjangkit flu babi. Kondisi tersebut membuat ratusan wisatawan dan pegawai hotel Metropark Hongkong, tempat tinggal wisatawan itu, dikarantina di sebuah rumah sakit. Polisi tengah melacak ratusan penumpang pesawat yang bersamaan dengan pria itu, termasuk sopir taksi yang mengantarnya ke hotel.
Di Korea Selatan, dilaporkan seorang perempuan positif menderita flu babi. Saat ini, lebih dari 170 orang diduga terjangkit flu babi dilaporkan telah meninggal di Meksiko.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar